MAN 2 LANGKAT

Grup tari tradisional LKS MAN 2 Langkat kembali mempersembahkan trofi juara sebagai tambahan pajangan koleksi piala di etalase piala MAN 2 Langkat. Penyerahan piala langsung diterima oleh Wakil Kepala Bidang Kurikulum, didampingi oleh Pembina LKS MAN 2 Langkat, Rasyidatul Husna, Kamis, (12/3) dalam sebuah acara di halaman MAN 2 Langkat.

Dalam  sambutannya, As’ad menyampaikan apresiasi dan rasa bangga merasa atas keberhasilan tim tari MAN 2 Langkat yang berhasil meraih juara 2 di lomba pentas seni Yapim tersebut. Menurutnya walaupun MAN 2 Langkat merupakan sekolah yang berbasis pendidikan Islam,  namun siswanya juga dibekali dan punya kemampuan untuk  berkompetisi dan bersaing dalam bidang lainnya, baik terkait pengetahuan sains, sosial maupun seni.

"Tentu saja kita selektif dalam memilih ajang kompetisi. Kita tidak akan pernah izinkan siswa berkompetisi dalam bidang seni yang melanggar nilai-nilai Islami. Kita berharap bahwa prestasi yang didapat kali ini tidak membuat  penari dari LKS berpuas diri. Latihan harus dipergiat untuk mengukir prestasi yang lebih baik, karena usaha tidak akan pernah menghianati hasil,” demikian katanya.

Semetara itu Rasyidatul Husna mengatakan kepada humas bahwa ajang kompetisi yang diikuti oleh Tim Tari LKS tersebut merupakan kompetisi tari tradisional se Kabupaten Langkat dalam rangka Ulang Tahun YAPIM Taruna Stabat yang dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2020.

"Lomba tari tersebut bersifat umum, jadi bisa diikuti oleh siswa maupun sanggar tari. Kemenangan siswa kita merupakan kejutan khusus karena kita hanya berlatih selama 3 hari sebelum perlombaan. Banyaknya persiapan untuk kegiatan di sekolah menyebabkan kita bermaksud untuk tidak ikut dalam kompetisi tersebut. Namun kepala madrasah, Edi Sahputra  meminta kita untuk ikut dalam kompetisi. Menurut beliau kemenangan bukanlah satu-satunya tujuan berkompetisi. Silaturrahmi dan menunjukkan eksistensi merupakan tujuan lain yang ingin kita capai. Mereka kerupakan duta yang memperkenalkan nama MAN 2  Langkat kepada sekolah lainnya. Semangat dan kesungguh-sungguhan siswa kita untuk berbuat yang terbaik bagi MAN 2 Langkat menyebabkan latihan yang kita lakukan selama 3 hari tersebut berhasil secara optimal. Ini tentu saja tidak terlepas dari kerja keras dan kesungguhan guru sekaligus pelatih tari kita, Ibu Dea yang telah berdedikasi tinggi dalam membentuk karakter penari kita,” demikian kata Rasyidatul Husna sembari mengulang pernyataan Kepala Madrasah.