19 Februari 2020
Posted by: Admin
Kategori: Berita
Upload: 5 tahun 3 bulan 4 minggu 8 jam 41 menit yang lalu
View: 262
Dua guru MAN 2 Langkat kembali membanggakan nama Madrasah setelah berhasil mendapatkan dua gelar juara pada ajang Olimpiade Sains 2020 untuk guru yang dilaksanakan oleh Lembaga Olimpiade dan Sains Plus Indonesia yang dilaksanakan di USU pada hari Minggu yang lalu. Demikian disampaikan oleh Pembina Olimpiade MAN 2 Langkat, Asmil Khair, Senin ( 17/02).
Dalam komentarnya melaui halaman Whatsapp, Kepala MAN 2 Langkat menyampaikan ucapan selamat atas prestasi guru tersebut. Beliau juga berharap agar ada guru lainnya yang juga menorehkan hal yang sama.
Sementara itu dalam sambutan, Wakil kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, Zulfariuddin Mtd menyampaikan rasa salut dan apresisasi atas prestasi kedua guru tersebut.
“Kita berharap agar apa yang telah diperoleh kedua guru ini dapat menjadi sebuah motivasi bagi kita semua, khususnya para siswa. Dijelaskan juga bahwa dua orang guru MAN 2 Langkat yaitu atas nama Maddian dan Ihsan Fuadi masing-masing berhasil meraih juara 2 dengan medali emas pada mata pelajaran Bahasa Inggris dan juara 10 dengan medali perunggu pada mata pelajaran Fisika," ungkap Zulfariuddin.
Ketika dimintai kesannya tentang hasil yang diperoleh tersebut, guru bahasa, Maddian, yang berhasil mendapatkan emas untuk peringkat 2 mengatakan bahwa apa yang dia peroleh hanya persoalan waktu, kesempatan dan keberuntungan.
“Kita harus bersyukur untuk prestasi ini. Tapi hal ini bukanlah sebuah prestasi besar. Tidak ada hal hebat yang harus dibanggakan. Dalam hal perolehan skor angka mungkin saya dianggap hebat. Namun saya tetap merasa hampa karena saya belum berhasil membentuk siswa yang memiliki prestasi hebat, terkhusus dalam bidang saya. Guru hebat tentu saja adalah guru yang mampu menghasilkan siswa hebat," kata Maddian.
Selain itu sedikitnya guru-guru MA yang ikut dalam ajang tersebut menjadi salah satu faktor keberuntungannya. Andai mereka ikut, tentu kesempatannya untuk mendapat medali emas akan terhalangi. Ia yakin bahwa Madrasah se Sumut dan Aceh memiliki guru dengan kualitas yang patut diperhitungkan. Namun sayangnya pihak kemenag sendiri belum melakukan usaha untuk memaksimalkan potensi para guru dengan mengadakan uji kompetensi seperti yang dilaksanakan oleh LOSPI tersebut.
"Kita berharap akan ada ajang kompetensi yang memang dipersiapkan untuk guru–guru madrasah sehingga ada rasa “wajib’ bagi madrasah atau guru untuk melakukan pengembangan kualitas. Jika bersaing sesama madrasah, prestasi akan menjadi menjadi sebuah gengsi," ungkapnya.