MAN 2 LANGKAT

“MAN 2 Langkat belum memiliki produk unggulan yang murni merupakan kreativitas siswa, jadi dalam kegiatan bazaar dan Expo Madrasah se-Sumut ini kita hanya bisa meramaikan kegiatan ini dengan memajang produk-produk makanan yang diproduksi oleh warga MAN 2 Langkat maupun produk masyarakat Langkat pada umumnya", demikian penjelasan kepala MAN 2 Langkat, Edi Sahputra, S.PdI, MM Sabtu (04/01).

Sementara itu penaggung jawab stand bazaar MAN 2 Langkat, Zulfariuddin Mtd, menjelaskan bahwa kegiatan bazaar serta Expo Madrasah yang dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag Sumut tersebut sebenarnya telah dimulai sehari sebelumnya (Jum’at, 03/01). “Memang secara resmi, kegiatan bazaar serta Expo dilaksanakan pada hari ini. Kita telah memulai membuka stand kita kemarin. Beberapa stand dari madrasah lain juga telah memulainya kemarin namun minim pengunjung, maklum hari Jum’at. Lagipula banyak peserta dari daerah yang belum tiba di lokasi karena pelaksananan upacara HAB Kemenag di daerah masing-masing. Hari ini lumayan banyak pengunjung. Peserta senam kerukunan dengan peserta sekitar 7000 tentu menjadi harapan kita untuk melakukan kunjungan, baik sekedar melihat atau bertransaksi di stand kita," katanya

Ketika ditanyai tentang persiapan untuk Expo Madrasah 2020 tersebut, secara jujur Zulfariuddin mengatakan bahwa MAN 2 Langkat kurang persiapan. ”Secara jujur kita harus akui bahwa kita kurang persiapan untuk hadir dalam kegiatan Expo Madrasah ini. Kita belum mempunyai produk unggulan yang merupakan murni kreatifitas siswa maupun guru. Demikian juga halnya dengan bazaar. Kita juga tidak mempunyai stok barang yang beragam. Kalaupun ada kesan bahwa stand MAN 2 Langkat tampil dengan sangat sederhana, namun kegiatan bazaar dan expo ini memberi kita pengalaman baru serta ide-ide baru. Kami merasa bahwa MAN 2 Langkat harus memiliki badan usaha yang dapat digunakan sebagai tempat untuk memajang dan menjual kreatifitas siswa maupun masyarakat sekitar. Dengan demikian, jika ada undangan untuk kegiatan bazaar, maka kita dapat mengutus unit usaha tersebut. Selain itu kita juga akan melakukan pelatihan bagi siswa agar mampu menghasilkan produk tepat guna yang mempunyai nilai ekonomis. Jika program ini merupakan agenda tetap Kanwil Kemenag Sumut, maka untuk event selanjutnya kita tentu tidak akan kesulitan lagi mencari barang yang akan kita pajang dan jual .Dalam konsep berjualan, kita telah berhasil menjual barang dagangan kita, namun dalam konsep Expo, kita masih harus memperbaiki diri dan perlu belajar dari madrasah–madrasah lain yang telah berhasil dengan produk unggulan masing-masing. Untuk Expo tahun depan, kita harus persiapkan dari sekarang. Namun untuk tampil diajang Expo setingkat Kanwil, sebaiknya seluruh madrasah menyatukan potensi dalam Stand Kankemenag Kota/Kabupaten masing-masing.Untuk Expo Madrasah tahun depan, kita harus lebih siap,” katanya memberikan pendapat.

Sementara itu, koordinator penyediaan barang, M. Alfin mengatakan bahwa dia cukup mengalami kesulitan dalam menyiapkan supply barang. “Dalam menyiapkan persedian barang, kita melakukan kerja sama dengan beberapa pihak, namun persiapan kita memang kurang matang serta waktu yang sangat mendesak. Kita hanya bisa pajang produk makanan kering serta minuman kemasan. Manisan halua serta ikat kepala khas melayu “tanjak” juga merupakan bagian dari barang yang berhasil kita kumpulkan dan pajang. Alhamdulillah, Stand kita ramai pengunjung, serta barang dagangan terjual habis", ungkapnya. (mn)