• HOME
  • Berita
  • MAN 2 LANGKAT UTUS SISWA DAN GURU IKUTI DIALOG SEJARAH

MAN 2 LANGKAT UTUS SISWA DAN GURU IKUTI DIALOG SEJARAH

  • 21 Januari 2020

  • Posted by: Admin

  • Kategori: Berita

  • Upload: 4 tahun 3 bulan 1 hari 12 jam 14 menit yang lalu

  • View: 93

Sejumlah 100 siswa MAN 2 Langkat dengan mengenakan pakaian melayu lengkap menghadiri kegiatan Dialog Sejarah Napak Tilas Kejayaan dan Keruntuhan Kesultanan Langkat yang dilaksanakan Lembaga Independent Pemerhati Pembangunan Nusantara (LIPPSU) di Gedung Aula STAI-JM Tanjung Pura, Langkat, Sabtu (12/10). Kehadiran siswa tersebut merupakan pemenuhan atas undangan yang disampaikan oleh panitia kegiatan. Beberapa guru MAN 2 Langkat juga turut hadir mendampingi para siswa. Kegiatan Dialog sejarah tersebut dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara, Edi Rahmayadi, yang dalam hal ini diwakili oleh Sekda Provsu, Dr. Hj. Sabrina dengan membacakan pidato sambutan gubernur Sumatera Utara. Hadir juga dalam kegiatan tersebut, pemangku adat kesultanan Langkat, Sutlan Langkat ke VIII, T. Azwar Abdul Jalil Rahmad Shah Al-Haj.

Dalam pidato sambutan yang dibacakan tersebut, Edi Rahmayadi menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya dialog sejarah tersebut.

“Dialog sejarah diperlukan untuk membangkitkan idealisme kebangsaan dan persatuan. Serta memunculkan rasa kecintaan terhadap etika, adab dan budaya Melayu Langkat sebagai warisan berharga. Apalagi Kesultanan Melayu Islam Langkat adalah salah satu dari berbagai ragam pemberi warna dalam sejarah Republik Indonesia, oleh sebab itu perlu menjadi perhatian kita semua, transfer informasi sejarah ini sangat penting bagi generasi masa sekarang, maka Sejarah Melayu Langkat, Kejayaannya dan Keruntuhannya perlu disampaikan kepada generasi penerus sebagai kebanggaan sejarah maupun menjadi cermin pembelajaran agar kejadian pada masa lalu yang tidak diinginkan tidak terulang kembali terutama pada peristiwa revolusi sosial yang terjadi pada tahun 1946", jelasnya.

Selain itu Gubsu juga mengingatkan kepada semua pihak terkait mulai dari pemerintah Kabupaten/Kota hingga pemangku adat untuk terus saling bersinergi khususnya dalam hal revitalisasi dan pelestarian peninggalan sejarah Melayu. "Karena Pelestarian peninggalan sejarah diharapkan dapat tercipta kawasan wisata bernuansa budaya, sejarah dan religi yang dapat pula menambah pendapatan asli daerah," demikian katanya.

Dalam kesempatan menyampaikan pandangan, Sultan Langkat T. Azwar Abdul Jalil Rahmad Shah Al-Haj mengatakan bahwa dialog sejarah tersebut merupakan momentum penting bagi masyarakat Langkat. Beliau juga mengatakan bahwa seyogyanya sejarah harus ditulis di atas fakta bukan berdasarkan imajinasi maupun fiksi. Ia juga berharap agar ada dialog lanjutan yang lebih inspiratif, bukan hanya bercerita tentang kejayaan dan keruntuhan kesultanan Langkat tetapi bagaimana Kebangkitan kembali kejayaan masa lalu tersebut dapat diwujudkan.

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua Pelaksana kegiatan Direktur Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU) Azhari AM Sinik mengatakan dialog tersebut merupakan bagian dari upaya membangkitkan idealisme peradaban bangsa Melayu khususnya Melayu Langkat. Untuk itu, beliau berharap agar masyarakat serta tokoh Melayu dapat memanfaatkan momentum dialog sejarah tersebut guna membuat Langkat bangkit kembali.

Dialog Napak tilas sejarah tersebut diisi beberapa pembicara sebagai narasumber, yaitu Kadis Kabudayaan dan Pariwisata Sumut Ria N Telaumbanua, Kepala Balai Permukiman dan Perumahan Sumut Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Syafriel Tansier, Sejarawan Unimed Ichwan Azhari, Peneliti Sejarah Pendidikan Islam Indonesia UIN Sumut Muaz Tanjung, Dosen Sosial Politik UMSU Shohibul Anshor Siregar serta Pengamat Politik, Zulfirman.

Terkait dengan kegiatan tersebut kepada Inmas, Kepala MAN 2 Langkat, Edi Sahputra sangat mengapresiasi dan mendorong peran serta guru dan para siswa. “Lokasi dimana MAN 2 Langkat berdiri tidak terlepas dari sejarah kejayaan dan keruntuhan kerajaan Melayu Langkat. Selama ini kita hanya tahu sedikit tentang sejarah yang terjadi terhadap kesultanan Langkat. Dengan mengikuti kegiatan ini kita berharap akan ada pengetahuan dan pencerahan yang diterima oleh siswa kita khususnya terkait dengan sejarah Langkat tersebut. Terkhusus untuk Guru sejarah, momen ini merupakan kesempatan emas yang dapat digunakan untuk mengali informasi tentang sejarah kesultanan Langkat, karena sekarang ini MAN 2 Langkat sedang mengerjakan sebuah proyek penggalian sejarah Langkat. Kita berharap MAN 2 Langkat bisa menjadi Laboratorium mini tentang sejarah dan kebudayaan melayu Langkat. MAN 2 langkat juga secara khusus menyampaikan apresiasi atas undangan yang disampaikan oleh panitia", katanya menutup penjelasannya. (mn)