MAN 2 LANGKAT

Wakil kepala MAN 2 Langkat, As’ad Husein, MA bersama Operator ARD MAN Langkat  Khairul Zein S`Kom  telah bekerja secara maksimal  untuk menyelesaikan penginputan data siswa dan guru Tahun Pelajaran 2018-2019. Demikian keterangan yang disampaikan Humas MAN 2 Langkat, Maddian, S.Pd kepada inmas, Kamis(27/06) di sela kegiatan pengisian ARD yang dilaksanaka oleh para guru di Aula guru MAN 2 Langkat.

Maddian mengatakan bahwa applikasi ARD bukan merupakan hal baru bagi para guru MAN 2 Langkat. "Pada semester ganjil tahun pelajaran 2018-2019 lalu, para guru Mandala telah melakukan penginputan nilai raport melalui ARD. Tidak ada yang berbeda antara aplikasi DNS dengan ARD, hanya pada sistem pengiriman data saja. Pada DNS, data diinput oleh guru bidang studi pada aplikasi penilaian, selanjutnya wali kelas akan menginput data tersebut kedalam aplikasi Raport. Secara otomatis aplikasi raport akan mengolah data yang diinput. Selanjutnya wali kelas hanya perlu mencetak raport tersebut. Sedangkan pada ARD, proses penginputan data yang dilakukan oleh para hampir sama, hanya saja setiap penginputan data harus terkoneksi langsung ke server aplikasi. Data ARD tidak bisa kita simpan di memori laptop maupun android masing- masing, melainkan di server. Untungnya operator telah menyiapkan template excel aplikasi ARD yang dapat dikerjakan secara offline . Artinya guru dapat melakukan penginpitan nilai tanpa harus terhubung ke server. Selanjutnya data yang telah diinput di template tersebut hanya perlu kita upload ke server ARD. Selanjutnya sistem ARD yang bekerja memproses data", katanya.

Maddian juga mengatakan bahwa input pengisian nilai yang dilakukan oleh para guru telah hampir rampung. "Pada dasarnya data mentah yang akan diinput oleh guru telah disiapkan. Namun ada kendala jaringan yang menyebabkan guru sulit mengupload data ke server ARD. Kita berharap agar kendala ini dapat segera diselesaikan oleh operator kita", katanya menambahkan keterangan.

Sementara itu, salah seorang wali kelas, Dra. Suarti mengeluhkan adanya tugas tambahan yang harus dilakukan oleh wali kelas. "Pada DNS wali kelas tidak perlu melakukan pengguploadan data serta photo siswa, sedangkan pada ARD kita harus melakukannya. Sementara sampai sekarang kita juga belum pernah melihat hasil cetak dari Raport tersebut. Sebenarnya pergantian sistem dan bentuk penyampaian hasil belajar siswa (Raport) juga membingungkan kami.  Deskripsi yang diberikan untuk kriteria nilai yang sama pada pelajaran yang sama bisa saja berbeda untuk madrasah yang berbeda, bahkan untuk guru berbeda pada madrasah yang sama. Kita berharap ada deskripsi baku yang telah menyatu dengan aplikasi ARD ini sehingga ada standar deskripsi untuk semua madrasah yang ada di Indonesia", katanya menyampaikan keluhan serta harapannya..

 Dalam keterangannya Operator ARD, Khairul Zein, S.Kom  mengatakan aplikasi rapor digital dimulai dengan updating data seluruh data guru sesuai pelajaran yang diampu, siswa serta wali kelas, untuk selanjutnya guru sendiri menginput nilai semester pada templet excel kemudian di browse pada ARD Online melalui Server. "Untuk memfasilitasi kerja guru dan wali kelas yang berjumlah sekitar 55 orang, MAN 2 Langkat menyiapkan sebuah server dengan kapasitas memori tinggi degan dua transmitter. Input data keserver ARD dapat dilakukan dengan menggunakan laptop ataupun android. Kita berharap semuanya dapat terinput ke server tanpa ada kendala yang berarti. Selanjutnya pengiriman data dari server ke pusat data siswa madrasah nasional merupakan tugas dari operator ARD. Mudah mudahan untuk kedepanya akan berhasil diciptakan applikasi yang lebih sederhana.dan  lebih mudah  bagi guru", ungkapnya. (mn)