• HOME
  • Berita
  • SISWA MAN 2 LANGKAT IKUTI LITERASI MEDIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

SISWA MAN 2 LANGKAT IKUTI LITERASI MEDIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

  • 20 Januari 2020

  • Posted by: Admin

  • Kategori: Berita

  • Upload: 4 tahun 2 bulan 1 minggu 3 hari 23 jam 32 menit yang lalu

  • View: 125

 Sebanyak 30 siswa MAN 2 Langkat mengikuti kegiatan uji coba literasi media berbasis kearifan lokal, Rabu (26/06) di MAN 2 Langkat. Kegiatan ini merupakan sebuah penelitian yang dilaksanakan oleh Tim Peneliti dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU, Medan.

Dalam sambutan pada pembukaan kegiatan, Kepala MAN 2 Langkat, Edi Sahputra, S.PdI, MM menyampaikan apresiasi dan bangga karena siswa MAN 2 telah bisa menjadi objek sekaligus subjek dari suatu kegiatan yang tentu saja hasilnya akan sangat berguna dalam penentuan pola literasi media bagi kalangan siswa dan kalangan remaja umumnya.

“Terbukanya setiap orang pada akses informasi serta tidak adanya saringan atau sensor yang dapat dilakukan untuk informasi tersebut menyebabkan setiap kita rentan menjadi pelaku atau korban, pembuat atau penyebar dari konten yang tidak bertanggung jawab, fitnah, ujaran kebencian maupun berita bohong. Lembaga pendidikan, termasuk MAN 2 Langkat sangat berkepentingan serta berkewajiban mendidik para siswa bukan hanya cerdas dalam pengetahuan, tapi juga santun dalam bahasa dan perbuatan. Kalian para siswa telah menjadi yang terpilih untuk mengikuti kegiatan ini. Kalaupun pada dasarnya kalian adalah objek sebuah penelitian, dalam kasus ini kalian juga menjadi pelaku kegiatan tersebut. Ikuti kegiatan dengan baik karena akan pengetahuan baru yang akan kalian peroleh nantinya,” katanya memberikan arahan pada para siswa.

Sementara itu Dosen Peneliti dari Fisipol USU, Dra. Mazdalifah dalam arahan kepada siswa menyampaikan bahwa kegiatan penelitian dilakukan dalam bentuk pelatihan. Kegiatan akan dilakukan dengan pola pretest, penyampaian materi pelatihan serta simulasi serta postest. “Kegiatan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kita bisa mejadikan kebijaksanaan yang ada pada kebiasaan dan kearifan lokal dapat kita terapkan dalam menyampaikan pesan positif dalam berliterasi melalui media, dalam hal ini tentu saja media berbasis digital. Pantun merupakan salah satu warisan budaya melayu yang sarat dengan pesan-pesan kearifan. Dalam hal ini nantinya para peserta kegiatan akan difokuskan pada penerapan media pantun dalam berliterasi media,” kata beliau. Dalam penjelasannya Mazdalifah juga banyak memberikan keterangan dengan manfaat dari komunikasi serta tujuan dari berliterasi.

Dalam penyampaian materi tentang pantun, Narasumber lokal Samsul Bahri mengatakan bahwa pantun adalah saran penghalus bahasa yang dibuat oleh para orang bijak. “Orang tua kita zaman dahulu selalu mendahulukan kebinaksanaan dalam menyampaikan sesuatu. Mereka selalu berempati dan mengedepankan antisipasi dalam menyampaikan sesuatu. Mereka terlebih dahulu memikirkan efek yang akan ditimbulkan oleh ucapan dan perbuatan yang mereka lakukan. Dalam berbahasa mereka tidak vulgar. Mereka akan mengingatkan tanpa harus mempermalukan, menasihati tanpa harus merendahkan, memberitahu tanpa harus menggurui. Kearifan tersebut tampaknya sudah hilang dari budaya anak muda zaman sekarang. Bahasa menunjukkan bangsa, artinya dari bahasa yang kita sampaikan orang tahu bagaimana kepribadian seseorang tersebut. Kita tentu saja tidak bisa menilai niat seseorang, yang bisa kita nilai dari interaksi komunikasi dengan seseorang adalah bahasa yang ia sampaikan,” katanya memberikan pengantar ketika memberikan pelatihan tentang pembuatan pantun kepada para peserta.

Kegiatan literasi Media berbasis kearifan budaya lokal tersebut berakhir pada pukul 15.00 WIB. Ketika dimintai pendapatnya, Siti Aminah sebagai salah satu peserta kegiatan mengatakan sangat senang bisa mengikuti kegiatan literasi tersebut. “Saya beruntung karena saya termasuk salah satu dari peserta. Interaksi yang bisa saya buat dengan dosen peneliti merupakan kesempatan yang sangat bermanfaat bagi saya. Selain itu banyak pengetahuan yang saya dapat dalam kegiatan tersebut. Saya berharap agar kegiatan serupa yang mengembangkan wawasan dan kesadaran para siswa dimasa selanjutnya", katanya memberi kesan.(mn)