INGIN MULIA, HORMATI GURU

  • 12 Januari 2020

  • Posted by: Admin

  • Kategori: Berita

  • Upload: 4 tahun 3 bulan 1 minggu 3 hari 1 jam 37 menit yang lalu

  • View: 101

Upacara bendera Senin, 26 November 2018 di MAN 2 berlangsung seperti biasanya. Tidak ada yang spesial di hari itu. Tidak seperti umumnya sekolah lain yang mengadakan upacara dengan pelaksana upacara dari para guru, maka upacara di MAN 2 Langkat tetap berjalan dengan pelaksana upacara dari para siswa. Yang berbeda adalah bahwa seluruh dewan guru dan pegawai di MAN 2 Langkat mengenakan seragam PGRI. Memang, upacara Senin 26 Nomber 2018 masih dikaitkan dengan peringatan hari guru.

Bertindak sebagai pembina upacara, Kepala MAN 2 Langkat, Edi Sahputra.MM. Dalam arahannya beliau mengajak siswa untuk melihat sejarah pergerakan guru di Indonesia.” Bermula pada tahun 1912 berdirinya Persatuan Guru Hindia belanda, lalu berubah menjadi persatuan guru Indonesia pada 25 November 1945. Lalu pemerintah menetapkan hari berdirinya Persatuan Guru Indonesia itu menjadi hari PGRI yang kita peringati setiap tahun. Jika kita lihat sejarah perjuangan guru untuk memerdekakan Indonesia dan mengisi kemerdekaan ,memang tidak seterkenal dan sehebat mereka yang mengangkat senjata bertaruh nyawa di medan tempur. Perjuangan guru adalah perjuangan yang “sepi”. Tak ada tanda jasa yang pernah disematkan pada seorang guru. Guru adalah pahlawan dan pejuang yang selalu memikirkan perkembangan anak bangsa. Guru ibarat pelita yang menjadi penerang dimalam gelap gulita. Gurulah yang sudah mendidik kita semua tahu membaca, berhitung dan sebagainya sehingga kita cerdas untuk menganalisa dan mengembangkan diri kita masing-masing. Guru adalah pengganti orang tuamu untuk menjalan tugas dan kewajiban yang tidak sanggup dilaksanakan oleh orang tua di rumah. Dalam kesempatan ini saya juga menyampaikan rasa prihatin yang dalam atas tindakan tidak bermoral para anak didik yang ditimpakan kepada para guru. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya. Bangsa yang tidak menghormati guru adalah bangsa yang tidak beradab.” Demikian Edi menyampaikan.

Selain itu beliau juga berbagi kenangannya semasa belajar di madasah.”Saya adalah alumni madrasah ini. Banyak kenangan saya akan madrasah ini serta tentang guru-guru saya yang sekarang masih ada mendampingi saya. Saya yakin, tanpa mereka saya tidak akan pernah seperti sekarang ini. Selain do’a dan kerja keras orang tua , saya yakin, do’a dan kerja keras para guru berkontribusi besar dalam keberhasilan saya. Jadi pesan saya untuk siswa sekalian, kunci kesuksesan kita selain usaha dan belajar keras kita adalah ridho orang tua dan ridho guru. Ridho orang tua menjamin ridho Allah sebaliknya ridho guru menjamin keberkahan ilmu. Oleh karena itu hormati gurumu. Tunjukkan adab dan perilaku yang baik terhadap gurumu. Dirgahayu PGRI yang ke 73 untuk kita semua para guru. Terkhusus para guru saya, saya ucapkan terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan kepada saya.” Demikian beliau menutup arahannya.

Diinformasikan kepada inhum, bahwa Edi sahputra adalah alumni MAN 2 Tanjung Pura alumni 1994. Sekarang masih ada 3 orang guru yang pernah mendidiknya yang masih aktif mengajar di MAN 2 Langkat. Menurut pantauan inhum juga bahwa selama ini beliau memang menunjukkan dan mencontohkan bagaimana berakhlak terhadap guru.” Walaupun beliau adalah pimpinan dimadrasah, namun beliau menunjukan contoh berakhlak mulia terhadap gurunya. Yang beliau sampaikan bukan sekedar orasi. Beliau memang mencontohkan. Kita berharap akan banyak bermunculan para pemimpin yang berakhlak. Banyak pemimpin yang cerdas, namun sedikit dari yang cerdas itu berakhlak mulia.Edi adalah contoh yang sedikit itu.” Demikian kata Dra.Suarti MA, guru MAN 2 Langkat dan juga Guru yang pernah mendidik Edi di bangku Madrasah.(mn)