• HOME
  • Berita
  • JANGAN MENEBARKAN AIB DI MEDIA SOSIAL

JANGAN MENEBARKAN AIB DI MEDIA SOSIAL

  • 12 Januari 2020

  • Posted by: Admin

  • Kategori: Berita

  • Upload: 4 tahun 3 bulan 2 minggu 2 hari 1 jam 1 menit yang lalu

  • View: 111

Ada kalanya pekerjaan kecil yang kita kerjakan mempunyai nilai besar karena niat baik yang kita punya, dan adakalanya pekerjaan besar yang kita lakukan tidak bernilai apa – apa karena tidak adanya niat baik dari kita. Dan sesungguhnya  setiap amal yang kita kerjakan akan diberi ganjaran oleh Allah berdasarkan niatnya. Jika ada manusia yang berbuat baik karena tujuan dunia, seperti ingin terkenal atau ingin dipuji, maka hanya sekedar terkenal atau pujianlah yang dia peroleh. Sedangkan jika ada manusia yang berbuat sesuatu karena ingin menjalankan perintah rasul dan Allah, maka Allah akan beri kebaikan baginya dunia dan akhirat.

Demikianlah kata-kata pembukaan yang disampaikan oleh Pembina KKD (Kursus Kader Dakwah) Mandala Ahmad Sayuti,S.Ag dalam satu kesempatan sebagai pembina upacara bendera, Senin 12 November 2018 di Lapangan MAN 2 Langkat.

Dalam arahannya dia menyoroti  kebiasaan dan perilaku siswa yang dianggapnya telah  jauh dari nilai-nilai Islam.

“Sosial media membuat kita terlalu mudah untuk mengetahui rahasia atau aib orang lain karena disosial media juga kita terlalu mudah menyebarkan aib orang lain. Jika sosial media kita gunakan untuk menyebarkan informasi kebenaran yang  bermanfaat untuk kemaslahatan umat, maka sosial media tersebut mempunyai fungsi positif. Namun jika sosial media tersebut kita gunakan untuk menyebar aib orang lain karena nafsu kita untuk menjatuhkannya atau mencemarkan nama baiknya, maka kita sudah termasuk orang-orang yang zalim," ungkapnya.

Ahmad Sayuti mengatakan, Islam mengajarkan kita untuk melakukan komunikasi dengan baik. Islam menyuruh kita untuk melakukan klarifikasi atau tabayyun  untuk menghindari kesalah fahaman. Kita juga disuruh untuk berfikir tentang mudarat dan  manfaat dari penyebaran berita tersebut bagi orang banyak”, ungkapnya.

“Khusus untuk para siswa saya ingatkan, andai jika dahulu kita mendengar pepatah mulutmu adalah harimaumu, maka sekarang pepatah itu telah berubah menjadi jarimu adalah harimaumu. Bijaklah dalam bersosial media. Jangan pernyataan gurumu yang ketika marah kepadamu menyampaikan pernyataan yang kau anggap menyinggungmu langsung kau sebar kesosmed tanpa berfikir baik tentang niat dari guru tersebut. Janganlah peristiwa atau kejadian yang kamu anggap tidak baik yang terjadi di madrasah kita ini kamu sebarkan luaskan," ujarnya. (mn)