MAN 2 LANGKAT

Persiapan Panitia Ujian semester ganjil Tahun Pelajaran 2019-2020 MAN 2 Langkat memasuki tahap akhir, ditandai dengan pembagian kartu ujian peserta kepada 980 siswa, Sabtu (31/11).

Ketua panitia ujian, Hj. Mariatul Qibtiah, S.Pd mengatakan bahwa kartu ujian yang diberikan tersebut selain memuat nomor peserta, juga berisi  username dan  password peserta ujian. “Ujian semester yang akan kita lakukan berbasis android. Hal yang agak memudahkan panitia adalah kita tidak dibebani dengan persiapan lembar soal dan lembar jawaban. Dalam ujian semester kali ini panitia menyiapkan 3 server  yang masing- masing dapat melayani 40 peserta ujian.  Dalam hal ini panitia menyiapkan 9 ruangan ujian dengan  3 sesi ujian per ruang. Ini merupakan kali pertama kita menggunakan system android. Ujian dijadwalkan akan berlangsing mulai tanggal 2 Desember hingga 14 Desember 2019. Kita berharap segala sesuatunya berjalan dengan lancar,” katanya.

Sementera itu WKM Bidang Kurikulum, As’ad Husein, MA mengatakan bahwa penggunaan ujian dengan sistem android ini sebagai sebuah usaha efesiensi, penghematan serta pemanfaatan teknologi. “Efesiensi karena guru tidak lagi disibukan dengan penkoreksisan hasil ujian. Dalam sistem android ini jawaban siswa secara otomatis dikoreksi oleh sistem. Penghematan karena kiat tidak perlu menggunakan kertas. Yang terpenting adalah kita mulai memanfaatkan teknologi informasi untuk memudahkan pekerjaan guru, terkhusus dalam pelaksanaan evaluasi belajar siswa. Terkait dengan soal yang diujikan, kita telah minta kepada setiap guru mata pelajaran untuk menyiapkan 100 soal. Kalaupun peserta ujian perlokal berjumlah 40 orang, namun dipastikan bahwa setiap peserta akan mendapatkan variasi soal yang berbeda. Durasi yang kita berikan kepada peserta untuk setiap mata ujian adalah 60 menit. Untuk pelaksanaan ujian semester berbasis android ini kita menugaskan tim khusus. Memang ini merupakan pertama kali kita melaksanakan ujian ini. Dipastikan  ada kekurangan disana sini. Namun kita akan menjadikan kendala yang kita temui sebagai bahan kajian untuk perbaikan. Sementara ini kita memang menggunakan model server dengan router. Dalam hal ini siswa tidak perlu menggunakan paket data, karena sistemnya memang offline. Kita berharap nantinya kita akan dapat menggunakan Web dengan berbasis online", jelasnya memberi keterangan kepada Inmas. (mn)