MAN 2 LANGKAT

Siswa MAN 2 Langkat dengan didampingi oleh beberapa guru  melakukan pembuatan  ramuan   bumbu bubur pedas, Selasa 23 April 2019. Menurut WKM Bidang Humas, Maddian, S.Pd  hal ini dilakukan sebagai jawaban langsung dari tantangan yang diberikan oleh kepala MAN 2 Langkat, Edi Sahputra, S.PdI, MM terkait dengan program unggulan Madrasah yang telah dicanangkan oleh Kakanwil Kemenag  Sumaatera Utara.

Pada rapat dewan guru yang telah dilaksanakan sehari sebelumnya, Senin 22 April 2019 Kepala Madrasah meminta agar guru MAN 2 Langkat dapat memunculkan produk unggulan yang bisa dipasarkan serta bernilai ekonomis. Ada beberapa tawaran yang sempat dibicarakan dalam kesempatan tersebut, salah satunya adalah produksi  Ramuan Bubur Pedas.

Menurut Ruslina S.Ag, bubur pedas adalah makanan khas melayu yang mulai langka dan dilupakan. “Bubur pedas merupakan makanan langka. Makanan ini memang jarang kita temukan di pasaran. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya salah satunya adalah karena sulitnya pembuatan ramuan makanan tersebut. Ada sekitar 45 jenis daun-daunan dan biji-bijian yang harus dipersiapkan dan harus disangrai serta ditumbuk halus. Kita akan mencoba untuk memproduksi  ramuan makanan khas melayu ini sebagai produksi  unggulan MAN 2 Langkat," katanya memberi alasan tentang pemilihan ramuan khas makanan melayu tersebut.

Menurutnya juga bahwa dengan memproduksi ramuan bubur pedas siap pakai akan mempermudah ibu rumah tangga atau penikmat makanan bubur pedas ini dalam menyiapkan bubur dimaksud.

"Kita hanya produksi ramuan bubur pedas. Jadi bukan makanan siap konsumsi. Secara kalkulasi ekonomis makanan jenis ini akan banyak diburu penikmatnya, apalagi menjelang bulan puasa serta sebagai hidangan berbuka puasa nantinya. Kita berharap bumbu ini akan mendapat tempat sendiri dipasar tradisional maupun modern. Bumbu ini akan dapat bertahan selama satu tahun dalam suhu ruang," katanya menambahkan keterangan.(mn)